Sabtu, 20 Oktober 2012

Dampak Penggunaan Pestisida Kimia

       Petani selama ini tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Selain yang harganya mahal, pestisida kimia juga banyak memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia antara lain adalah:
1. Hama menjadi kebal (resisten)
2. Peledakan hama baru (resurjensi)
3. Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen
4. Terbunuhnya musuh alami
5. Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia
6. Kecelakaan bagi pengguna
7. Keracunan dan kematian pada manusia
8. Keracunan dan kematian pada ternak dan hewan piaraan
9. Keracunan dan kematian pada satwa liar
10. Keracunan dan kematian pada ikan dan biota air lainnya
11. Keracunan dan kematian pada biota tanah
12. Keracunan dan kematian pada tanaman
13. Keracunan dan kematian pada musuh alami OPT
14. Terjadinya resistensi, resurjensi dan perubahan status OPT
15. Residu pestisida yang berdampak negatif terhadap konsumen, dan
16. Terhambatnya perdagangan hasil pertanian

        Dari keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pestisida memiliki kekurangan maupun kelebihan. Kelebihan pestisida kimia adalah dengan menggunakan pestisida kimia lebih efektif dalam memberantas hama dibandingkan dengan menggunakan cara manual atau cara lainnya. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama, hingga meluasnya serangan dapat dicegah, dan dapat menekan kehilangan hasil karena hama, sehingga dapat menekan kerugian petani secara ekonomi. Dengan pestisida, petani tidak begitu memerlukan tenaga yang banyak, waktu dan biaya yang tidak begitu besar dan dapat dilakukan dalam kondisi apa saja.

         Dalam bidang kehutanan terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang lainnya, dalam bidang kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular) penyakit manusia dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan, dalam bidang perumahan terutama untuk pengendalian rayap atau gangguan serangga yang lain. Namun, kekurangan pestisida pun juga cukup berbahaya bagi makhluk hidup yang berada disekitarnya seperti yang dijelaskan di atas. Oleh sebab itu, penggunaan pestisida harus sebagai mana mestinya sesuai dengan dosis anjuran.

       Di era serba organik seperti sekarang ini, penggunaan pestisida organik cukup mendukung untuk mengatasi masalah gangguan serangan hama tanaman komersial. Pestisida organik pun dapat menjamin keamanan ekosistem. Dengan pestisida organik, hama hanya terusir dari tanaman petani tanpa membunuh. Selain itu penggunaan pestisida organik dapat mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari ketergantungan pada pestisida kimia.

       Penggunaan pestisida organik harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan kesabaran serta ketelitian. Banyaknya pestisida organik yang disemprotkan ke tanaman harus disesuaikan dengan hama. Waktu penyemprotan juga harus diperhatikan petani sesuai dengan siklus perkembangan hama.
Untuk pencegahan adanya hama, penyemprotan dapat dilakukan secara periodik pada tanaman sayuran. Sebaiknya dalam waktu satu minggu sekali atau disesuaikan dengan ada tidaknya hama karena hama selalu berpindah.

(dari berbagai sumber)