Petani selama ini tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk
mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Selain yang harganya mahal,
pestisida kimia juga banyak memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan
kesehatan manusia. Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia antara
lain adalah:
1. Hama menjadi kebal (resisten)
2. Peledakan hama baru (resurjensi)
3. Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen
4. Terbunuhnya musuh alami
5. Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia
6. Kecelakaan bagi pengguna
7. Keracunan dan kematian pada manusia
8. Keracunan dan kematian pada ternak dan hewan piaraan
9. Keracunan dan kematian pada satwa liar
10. Keracunan dan kematian pada ikan dan biota air lainnya
11. Keracunan dan kematian pada biota tanah
12. Keracunan dan kematian pada tanaman
13. Keracunan dan kematian pada musuh alami OPT
14. Terjadinya resistensi, resurjensi dan perubahan status OPT
15. Residu pestisida yang berdampak negatif terhadap konsumen, dan
16. Terhambatnya perdagangan hasil pertanian
Dari keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pestisida memiliki kekurangan
maupun kelebihan. Kelebihan pestisida kimia adalah dengan menggunakan
pestisida kimia lebih efektif dalam memberantas hama dibandingkan dengan
menggunakan cara manual atau cara lainnya. Pestisida dengan cepat
menurunkan populasi hama, hingga meluasnya serangan dapat dicegah, dan
dapat menekan kehilangan hasil karena hama, sehingga dapat menekan
kerugian petani secara ekonomi. Dengan pestisida, petani tidak begitu
memerlukan tenaga yang banyak, waktu dan biaya yang tidak begitu besar
dan dapat dilakukan dalam kondisi apa saja.
Dalam bidang kehutanan
terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang lainnya, dalam
bidang kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular)
penyakit manusia dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan, dalam
bidang perumahan terutama untuk pengendalian rayap atau gangguan
serangga yang lain. Namun, kekurangan pestisida pun juga cukup berbahaya
bagi makhluk hidup yang berada disekitarnya seperti yang dijelaskan di
atas. Oleh sebab itu, penggunaan pestisida harus sebagai mana mestinya
sesuai dengan dosis anjuran.
Di era serba organik seperti sekarang ini, penggunaan pestisida
organik cukup mendukung untuk mengatasi masalah gangguan serangan hama
tanaman komersial. Pestisida organik pun dapat menjamin keamanan
ekosistem. Dengan pestisida organik, hama hanya terusir dari tanaman
petani tanpa membunuh. Selain itu penggunaan pestisida organik dapat
mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari ketergantungan
pada pestisida kimia.
Penggunaan pestisida organik harus dilakukan dengan hati-hati dan
dengan kesabaran serta ketelitian. Banyaknya pestisida organik yang
disemprotkan ke tanaman harus disesuaikan dengan hama. Waktu
penyemprotan juga harus diperhatikan petani sesuai dengan siklus
perkembangan hama.
Untuk pencegahan adanya hama, penyemprotan
dapat dilakukan secara periodik pada tanaman sayuran. Sebaiknya dalam
waktu satu minggu sekali atau disesuaikan dengan ada tidaknya hama
karena hama selalu berpindah.
(dari berbagai sumber)